 |
| Pemenang Miss Universe 2016, Pia Wurtzbach asal Filipina (Foto: Associated Press) |
RANCAH ANONYMOUS - Beberapa waktu lalu kelompok militan ISIS mendeklarasikan berdirinya kekhalifan mereka di Filipina. Salah satu militan yang ikut deklarasi tersebut adalah seorang warga negara Indonesia (WNI). Melalui selnya di Filipina, ISIS menyerukan perang di Asia Tenggara.
Dilansir dalam situs OKEZONE, kini sel ISIS di Filipina merilis video ancaman serangan teror selama penyelenggaraan kontes kecantikan Miss Universe. Negeri Lumbung Padi dijadwalkan menjadi tuan rumah ajang pencarian perempuan tercantik sejagad itu pada Januari 2017.
“Kanal Telegram ISIS di Filipina mengunggah video cara pembuatan sabuk peledak dan menyerukan ‘pembuatan bom untuk Miss Universe’,” tulis kelompok intelijen independen, SITE Intel Group, dalam akun Twitter mereka, sebagaimana dikutip dari Telegraph, Selasa (9/8/2016).
“Saudara yang ingin menjadi martir, siapa pun yang bisa melakukan serangan, hendaknya melakukan serangan teror di ajang itu,” isi video tersebut. Namun, keaslian video itu masih belum dapat dipastikan.
Ancaman dari ISIS akhir-akhir ini meningkat di Filipina. Kelompok Abu Sayyaf juga menyatakan kesetiaan kepada kelompok militan di Irak dan Suriah tersebut.
Abu Sayyaf selama ini terkenal dengan aksi penyanderaannya, terutama kepada puluhan WNI di Laut Sulu.
Bagaimana tindakan RAS?
Dengan informasi demikian, kami Rancah Anonymous Society (RAS) menyatakan "Advanced Cyber War" dengan ISIS. Kini, kami memiliki cara untuk mengetahui setiap kegiatan dan rencana ISIS. Kami memiliki sebuah teknik hacking yang khusus, baru ini.
"Yeaph, terorisme kian merajalela. Kami tahu, itu bukti dari pengaruh negatif di era globalisasi ini. Termasuk teroris militan ISIS ini, kami menyatakan Advanced Cyber War, apalagi terdapat sebuah rencana untuk pengeboman di ajang Miss Universe tahun 2017 nanti, di Filipina" ujar juru bicara Rancah Anonymous Society (RAS).
Bagaimana tekniknya?
Pertama, kami memiliki teknik khusus untuk mengetahui segala rencana dan kegiatan militan ISIS, teknik hacking ini biasa disebut sebagai teknik intruding (penyusupan).
Kedua, kami telah memasang bot diberbagai media sosial, sebagai bentuk propaganda kepada semuanya, termasuk kelompok militan ISIS ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar